Laporan Keuangan. Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting bagi kita untuk memiliki laporan keuangan yang akurat dan terperinci. Laporan keuangan ini memberikan informasi yang sangat berharga tentang bagaimana keuangan perusahaan digunakan, termasuk arus kas masuk dan keluar, perhitungan laba dan rugi, saldo laba, dan lain sebagainya.
Namun, membuat laporan keuangan bukanlah tugas yang bisa dianggap enteng. Laporan keuangan harus disusun dengan lengkap dan jelas agar orang-orang yang membacanya tidak merasa kebingungan. Jadi, seperti apa sebenarnya contoh laporan keuangan yang lengkap dan harus dimiliki oleh setiap perusahaan? Mari kita simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Apa Itu Laporan Keuangan?
Secara umum, laporan keuangan adalah kumpulan informasi yang disusun pada akhir periode. Laporan ini disusun oleh seorang akuntan untuk melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan. Terdapat dua daftar yang biasanya disusun dalam laporan keuangan, yaitu daftar posisi keuangan dan daftar rugi laba. Daftar rugi laba menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu.
Macam-macam dan Contoh Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari berbagai jenis, termasuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan saldo laba, dan laporan neraca keuangan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai masing-masing jenis laporan keuangan ini.
1. Laporan Laba Rugi: Menggambarkan Hasil Operasi Perusahaan
Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini menunjukkan perbandingan antara penghasilan dan beban yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Saat ini, terdapat dua bentuk laporan laba rugi yang umum digunakan, yaitu bentuk single step dan multi step.
Fungsi Laporan Laba Rugi
- Sebagai evaluasi keuangan pada sebuah perusahaan.
- Mencatat transaksi keuangan yang masuk dan keluar selama periode tertentu.
- Menentukan apakah keuangan perusahaan mengalami kerugian atau tidak.
2. Laporan Perubahan Ekuitas: Menggambarkan Perubahan Modal Pemilik
Laporan perubahan ekuitas umumnya digunakan oleh perusahaan perseorangan. Laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan dapat mempengaruhi jumlah modal pemilik. Selain itu, modal juga dapat berubah akibat adanya tambahan investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik.
Fungsi Laporan Perubahan Ekuitas
- Melengkapi perubahan modal yang terjadi pada suatu perusahaan.
- Mendukung jenis laporan keuangan lainnya seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan keuangan lainnya.
- Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis.
3. Laporan Saldo Laba: Menyajikan Perubahan Laba Ditahan
Bagi perusahaan perseroan terbatas (PT), pembagian hasil keuntungan kepada pemegang saham disebut dividen. Hal ini akan mengurangi jumlah laba ditahan dalam perusahaan. Laporan saldo laba (Retained Earning Statements) dibuat untuk menyajikan perubahan laba ditahan pada akhir periode.
Fungsi Laporan Saldo Laba
- Digunakan untuk membayar utang perusahaan.
- Menjalankan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan.
- Menjadi acuan perusahaan untuk melakukan ekspansi lebih besar.
4. Laporan Neraca Keuangan: Menunjukkan Posisi Keuangan Perusahaan
Laporan neraca keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Laporan ini terdiri dari aktiva (harta kekayaan), kewajiban, dan modal perusahaan. Laporan neraca keuangan adalah bentuk resmi dari persamaan akuntansi.
Fungsi Laporan Neraca Keuangan
- Menganalisis perubahan kondisi keuangan perusahaan secara berkala.
- Menganalisis likuiditas perusahaan.
- Menganalisis kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.
5. Laporan Arus Kas: Menggambarkan Arus Kas Perusahaan
Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus kas perusahaan, yang digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas. Laporan ini mencakup komponen seperti kas, arus kas, aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
- Fungsi Laporan Arus Kas
- Menjadi acuan bagi perusahaan dalam meningkatkan investasi.
- Memudahkan evaluasi dan melihat efisiensi kas perusahaan dalam beberapa periode terakhir.
- Memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan.
Kesimpulan
Dalam menyusun laporan arus kas, kita perlu memperhatikan komponen-komponen yang terkait, seperti kas, arus kas, aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Dengan menyusun laporan keuangan dengan benar, kita akan dapat memahami keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Semoga penjelasan mengenai laporan keuangan beserta contohnya ini dapat membantu kita dalam menyusun dan memahami laporan keuangan dengan lebih baik. Dengan laporan keuangan yang lengkap dan akurat, kita dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik untuk kesuksesan perusahaan.