Pendirian organisasi nirlaba seperti perkumpulan atau yayasan sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan sosial atau amal. Walaupun terdengar mirip, perkumpulan dan yayasan memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal struktur dan tujuan. Artikel ini akan membahas perbedaan antara perkumpulan dan yayasan, serta langkah-langkah dalam proses pendirian keduanya.
Perbedaan Antara Perkumpulan dan Yayasan
Perbedaan antara perkumpulan dan yayasan terletak pada beberapa aspek. Pertama, dalam hal jumlah pendirinya, perkumpulan harus didirikan oleh dua orang atau lebih, sedangkan yayasan dapat didirikan oleh satu orang atau lebih. Kedua, dalam hal tujuan organisasi, perkumpulan didirikan untuk mencapai tujuan bersama yang tidak bersifat komersial, sedangkan yayasan didirikan untuk mencapai tujuan sosial, keagamaan, atau kemanusiaan.
Ketiga, dalam hal struktur organisasi, perkumpulan diatur oleh undang-undang tentang perkumpulan, sedangkan yayasan diatur oleh undang-undang tentang yayasan. Dalam hal ini, yayasan memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan perkumpulan. Yayasan harus memiliki badan pengawas yang bertugas untuk mengawasi kegiatan yayasan dan menjamin pelaksanaan tugas yayasan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Keempat, dalam hal pengelolaan keuangan, perkumpulan tidak memiliki pengurus yang memiliki kewenangan untuk mengelola harta kekayaan perkumpulan. Sedangkan yayasan harus memiliki pengurus yang memiliki kewenangan untuk mengelola harta kekayaan yayasan dan wajib membuat laporan keuangan tahunan.
Kelima, dalam hal pemilihan pengurus, perkumpulan dapat melakukan pemilihan pengurus dengan cara musyawarah atau voting. Sedangkan yayasan harus melakukan pemilihan pengurus melalui rapat anggota yang dihadiri oleh semua anggota yayasan.
Dalam hal tanggung jawab hukum, baik perkumpulan maupun yayasan memiliki tanggung jawab hukum yang sama. Keduanya harus mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan kegiatan yang dilakukan secara berkala kepada pemerintah setempat.
Dari perbedaan-perbedaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkumpulan dan yayasan memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, struktur organisasi, pengelolaan keuangan, dan pemilihan pengurus. Oleh karena itu, penting bagi calon pendiri organisasi nirlaba untuk mempertimbangkan jenis organisasi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka serta memahami perbedaan-perbedaan tersebut sebelum memutuskan untuk mendirikan perkumpulan atau yayasan.
Proses Pendirian Perkumpulan
Proses ini dimulai dengan adanya beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama untuk mendirikan suatu organisasi nirlaba. Meskipun cukup sederhana, namun tetap harus mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pendirian perkumpulan:
Menyusun anggaran dasar
Langkah pertama dalam pendirian perkumpulan adalah menyusun anggaran dasar. Anggaran dasar berisi ketentuan-ketentuan mengenai tujuan, keanggotaan, struktur organisasi, tata cara pengurus, dan lain-lain. Anggaran dasar juga harus memperhatikan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Membuat akta pendirian
Setelah menyusun anggaran dasar, langkah selanjutnya adalah membuat akta pendirian. Akta pendirian dibuat oleh notaris dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-undang. Di dalam akta pendirian harus tercantum nama, tujuan, alamat, dan susunan pengurus perkumpulan.
Melakukan pendaftaran ke pemerintah setempat
Setelah akta pendirian selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan pendaftaran ke pemerintah setempat. Pendaftaran dilakukan di kantor Dinas Sosial atau kantor Kesbangpol setempat. Pada saat pendaftaran, calon pendiri harus melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti fotokopi akta pendirian, fotokopi identitas pengurus, dan surat keterangan domisili.
Mendapatkan pengesahan dari pemerintah setempat
Setelah melakukan pendaftaran, calon pendiri akan mendapatkan pengesahan dari pemerintah setempat dalam bentuk Surat Keputusan (SK). SK tersebut merupakan bukti sah bahwa perkumpulan tersebut telah terdaftar dan berhak untuk beroperasi.
Membuka rekening bank
Setelah mendapatkan SK, langkah selanjutnya adalah membuka rekening bank atas nama perkumpulan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan keuangan perkumpulan serta memudahkan dalam pembukuan keuangan.
Setelah semua langkah tersebut selesai dilakukan, perkumpulan sudah dapat beroperasi. Namun, perkumpulan juga harus memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan kegiatannya secara berkala kepada pemerintah setempat. Oleh karena itu, sangat penting bagi calon pendiri perkumpulan untuk memahami proses pendirian dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Proses Pendirian Yayasan
Proses pendirian yayasan lebih kompleks dibandingkan pendirian perkumpulan. Berikut langkah-langkahnya:
Menyiapkan anggaran dasar
Langkah pertama dalam pendirian yayasan adalah menyusun anggaran dasar. Anggaran dasar berisi ketentuan-ketentuan mengenai tujuan, keanggotaan, susunan pengurus, dan lain-lain. Anggaran dasar juga harus memperhatikan peraturan yang berlaku di Indonesia dan memenuhi syarat-syarat dalam Pasal 12 UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Membuat akta pendirian
Setelah menyusun anggaran dasar, langkah selanjutnya adalah membuat akta pendirian yayasan. Akta pendirian yayasan harus dibuat di hadapan notaris dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-undang. Di dalam akta pendirian harus tercantum nama, tujuan, alamat, dan susunan pengurus yayasan.
Mendaftarkan yayasan ke Kementerian Hukum dan HAM
Setelah akta pendirian yayasan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan yayasan ke Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran dilakukan melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan melampirkan berkas-berkas seperti akta pendirian, fotokopi identitas pengurus, fotokopi NPWP, dan lain-lain.
Menunggu surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM
Setelah pendaftaran selesai dilakukan, yayasan harus menunggu surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM yang berisi persetujuan atau penolakan atas pendirian yayasan. Jika disetujui, yayasan akan diberikan nomor registrasi dan dapat beroperasi secara sah.
Membuka rekening bank
Setelah mendapatkan nomor registrasi, langkah selanjutnya adalah membuka rekening bank atas nama yayasan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan keuangan yayasan serta memudahkan dalam pembukuan keuangan.
Setelah semua langkah tersebut selesai dilakukan, yayasan sudah dapat beroperasi. Namun, yayasan juga harus memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Kementerian Hukum dan HAM. Oleh karena itu, sangat penting bagi calon pendiri yayasan untuk memahami proses pendirian dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan
Pendirian perkumpulan dan yayasan memiliki perbedaan dalam hal tujuan dan struktur organisasi. kedua jenis organisasi ini memiliki proses pendirian yang harus dilalui sebelum dapat beroperasi. Proses pendirian perkumpulan lebih sederhana dibandingkan dengan pendirian yayasan karena struktur organisasi perkumpulan lebih sederhana.
Dalam hal ini, penting bagi calon pendiri organisasi untuk mempertimbangkan jenis organisasi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka serta proses pendiriannya. Dengan memahami perbedaan dan proses pendirian perkumpulan dan yayasan, calon pendiri dapat memilih jenis organisasi yang tepat dan mengikuti prosedur yang benar untuk mendirikannya.
Sekarang, bagi masyarakat yang ingin mendirikan organisasi nirlaba, mereka dapat memilih antara perkumpulan atau yayasan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka. Namun, perlu diingat bahwa pendirian organisasi ini memiliki proses yang harus diikuti dengan benar dan hati-hati. Dengan memahami proses pendirian, calon pendiri dapat memastikan bahwa organisasi yang mereka dirikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.